Unsurlogam yang mempunyai bilangan oksidasi +5 terdapat pada ion: (A) CrO42- (B) Fe(CN)63- (C) MnO4- (D) Cr2O72- (E) SbO43- Jawab: 33. UMPTN/1994/Rayon B/25 Bilangan oksidasi N = -2 terdapat pada senyawa: (A) NO (B) KNO3 (C) NH4Cl (D) N2O3 (E) N2H4 Jawab: 34. UMPTN/1994/Rayon C/23 Bilangan oksidasi Ni dalam ion [Ni(CN)4I]3−TRMahasiswa/Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta03 Februari 2022 1305Halo Joko, kaka bantu jawab ya ^_^ Jawaban yang tepat adalah opsi D SbO4 3– Biloks atau bilangan oksidasi adalah banyaknya muatan positif atau muatan negatif pada suatu atom yang dilihat dari banyaknya elektron yang dilepas atau diterima atom tersebut. Biloks untuk ion adalah sama dengan besar muatannya, sedangkan senyawa netral memiliki biloks sama dengan nol. Menghitung biloks Cr dalam CrO4 – CrO4 – biloks Cr + 4 x biloks O = -1 biloks Cr + 4 x -2 = -1 biloks Cr - 8 = -1 biloks Cr = +7 Menghitung biloks Cr dalam Cr2O7 2– Cr2O7 2– 2 x biloks Cr + 7 x biloks O = -2 2Cr + 7 x -2 = -2 2Cr - 14 = -2 2Cr = +12 biloks Cr = +6 Menghitung biloks Fe dalam FeCN6 3– FeCN6 3– biloks Fe + 6 x biloks CN = -3 biloks Fe + 6 x -1 = -3 biloks Fe - 6 = -3 biloks Fe = +3 Menghitung biloks Sb dalam SbO4 3– SbO4 3– biloks Sb + 4 x biloks O = -3 biloks Sb + 4 x -2 = -3 biloks Sb - 8 = -3 biloks Sb = +5 Menghitung biloks Mn dalam MnO4 – MnO4 – biloks Mn + 4 x biloks O = -1 biloks Mn + 4 x -2 = -1 biloks Mn - 8 = -1 biloks Mn = +7 Semoga membantu^^Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! 4 Sifat-sifat Umum Unsur Transisi Unsur transisi mempunyai sifat - sifat khas yang membedakannya dari unsur golongan utama, antara lain : 1. Sifat logam, unsur transisi tergolong logam dengan titik cair dan titik didih yang relatif tinggi 2. Bersifat paramagnetik (sedikit tertarik ke dalam medan magnet). 3.
Bilangan oksidasi adalah sebuah angka atau nilai yang menunjukkan jumlah ion hidrogen yang dapat ditukar atau berbagai ion lainnya pada suatu unsur. Biasanya, bilangan oksidasi berasosiasi dengan unsur logam. Unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5 adalah unsur-unsur berikut Mn, Nb, Re, Ta, Tc, V, dan W. Ion dari unsur-unsur ini disebut ion pentaklorida. Masing-masing unsur ini menyumbang kekuatan kimia yang berbeda. Berikut adalah keterangan lebih lanjut tentang unsur-unsu ini. Mangan MnNiobium NbRhenium ReTantalum TaTechnetium TcVanadium VWolfram WKesimpulan Mangan Mn Mangan adalah unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5. Ion Mn5+ memiliki energi ionisasi yang rendah dan memiliki konfigurasi elektron d2. Ion ini banyak digunakan untuk mencegah kerusakan oksidatif. Misalnya, Mn5+ dapat digunakan untuk mencegah kerusakan oksidatif pada minyak goreng. Selain itu, Mn5+ juga banyak digunakan dalam industri penambangan untuk mencegah kerusakan oksidatif pada bijih logam. Niobium Nb Niobium Nb adalah unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5. Ion Nb5+ memiliki energi ionisasi yang rendah dan memiliki konfigurasi elektron d2. Ion ini banyak digunakan dalam industri penambangan untuk mencegah kerusakan oksidatif pada bijih logam. Selain itu, Nb5+ juga banyak digunakan dalam industri kimia untuk membuat katalis dan reagen. Dalam industri medis, Nb5+ juga digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada bagian tubuh yang terkena luka. Rhenium Re Rhenium Re adalah unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5. Ion Re5+ memiliki energi ionisasi yang rendah dan memiliki konfigurasi elektron d2. Ion ini banyak digunakan dalam industri kimia untuk membuat katalis dan reagen. Selain itu, Re5+ juga banyak digunakan dalam industri farmasi untuk membuat obat-obatan. Dalam industri medis, Re5+ juga digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada bagian tubuh yang terkena luka. Tantalum Ta Tantalum Ta adalah unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5. Ion Ta5+ memiliki energi ionisasi yang rendah dan memiliki konfigurasi elektron d2. Ion ini biasanya digunakan dalam industri kimia untuk membuat katalis dan reagen. Selain itu, Ta5+ juga digunakan dalam industri farmasi untuk membuat obat-obatan. Dalam industri medis, Ta5+ juga digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada bagian tubuh yang terkena luka. Technetium Tc Technetium Tc adalah unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5. Ion Tc5+ memiliki energi ionisasi yang rendah dan memiliki konfigurasi elektron d2. Ion ini biasanya digunakan dalam industri kimia untuk membuat katalis dan reagen. Selain itu, Tc5+ juga digunakan dalam industri farmasi untuk membuat obat-obatan. Dalam industri medis, Tc5+ juga digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada bagian tubuh yang terkena luka. Vanadium V Vanadium V adalah unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5. Ion V5+ memiliki energi ionisasi yang rendah dan memiliki konfigurasi elektron d2. Ion ini biasanya digunakan dalam industri kimia untuk membuat katalis dan reagen. Selain itu, V5+ juga digunakan dalam industri farmasi untuk membuat obat-obatan. Dalam industri medis, V5+ juga digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada bagian tubuh yang terkena luka. Wolfram W Wolfram W adalah unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5. Ion W5+ memiliki energi ionisasi yang rendah dan memiliki konfigurasi elektron d2. Ion ini biasanya digunakan dalam industri kimia untuk membuat katalis dan reagen. Selain itu, W5+ juga digunakan dalam industri farmasi untuk membuat obat-obatan. Dalam industri medis, W5+ juga digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan nutrisi pada bagian tubuh yang terkena luka. Kesimpulan Unsur-unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi +5 adalah Mn, Nb, Re, Ta, Tc, V, dan W. Masing-masing unsur ini memiliki konfigurasi elektron d2 dan memiliki energi ionisasi yang rendah. Unsur-unsur ini banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti industri kimia, farmasi, dan medis. Unsur-unsur ini juga memiliki kekuatan kimia yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan kekuatan kimia dari masing-masing unsur ini sebelum menggunakannya.
Peralihanelectron yang terjadi pada pengisian subkulit d (sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam transisi. Senyawa dari Sc 3+ dan Ti 4+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari Zn 2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi
Unsurlogam yang memiliki bilangan oksidasi + 5 adalah . A. CrO42 - B. Fe (CN)63 - C. MnO4- D. Cr2O72 - E. SbO43 - 68. Banyaknya Fe 2+ yang dapat dioksidasi oleh satu mol Cr2O72 - menghasilkan Fe3+ dan Cr 3+ adalah. A. 1 molB. 2 mol C. 3 mol D. 4 molE. 6 mol 69. Nitrogen yang mempunyai bilangan oksidasi (BO) 3+ terdapat pada